SENARAI

Abstrak

“if you only have a hammer, you tend to see every problem as a nail”.(Abraham Maslow)

Mengutip ungkapan dari sang psikolog humanistic asal New York, menyiratkan bahwa bagaimana sudut pandang terhadap sesuatu akan mempengaruhi bagaimana cara kita dalam menyelesaikan masalah.

Begitu pun dengan Badan Standardisasi Instrumen LHK (BSILHK). BSILHK bekerja dalam jalur pengendalian LHK. Banyak pihak memiliki kepentingan terhadap sumber daya alam, baik kepentingan ekonomi, konservasi, sosial atau kombinasi di antaranya.
Bagaimana BSILHK memandang permasalahan pengendalian LHK akan mempengaruhi kebijakan dalam mencari solusi standardisasi untuk menyelesaikan permasalahan. Dititik inilah akan terlihat kepada pemangku kepentingan yang mana standardisasi LHK berpihak. Apakah berpihak pada kaum konservionis, ekopopulis atau developmentalis? Hal tersebut akan dikupas dalam rubrik “Fokus Kebijakan” Majalah Standar: Better Standard Better Living, Vol. 1 No. 3, Mei 2022.

BSILHK memiliki agenda pengendalian LHK dalam akselerasi pembangunan ibu kota negara (IKN) melalui penanaman standardisasi LHK, juga agenda kerja lainnya mendukung Kementerian LHK. Agus Pambagio, penasehat senior Menteri LHK, juga pengamat kebijakan publik akan memberikan pandangan-pandanganya terkait arah kebijakan yang dapat ditempuh oleh BSILHK.

Pada edisi kali ini, rubrik “Standardisasi” mencoba menyelisik penanaman standar pada proses pembangunan IKN. Diulas tentang sindrom “hutan kosong“ atau “hutan sunyi” serta solusi pencegahannya melalui penanaman standar pembangunan koridor satwa liar dan standar restorasi HTI menjadi hutan tropika basah.

Selain itu diulas pula tentang Model DAS Mikro (MDM) partisipatif interaktif yang dapat menjadi acuan atau standar untuk keberlanjutan pengelolaan DAS mikro; serta standardisasi hasil hutan bukan kayu sebagai salah satu perangkat dalam mendukung tata kelola berkesinambungan.

Beberapa opini sayang untuk dilewatkan, di antaranya tentang paradigma pengelolaan kearsipan menyongsong perpindahan lembaga negara ke ibu kota negara baru; pemahaman sederhana tentang perdagangan karbon; juga tentang selayang pandang Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gombong ; serta Kiat sukses akreditasi laboratorium.

Mengantar asa berkah limbah plastik di Baduy, menjadi cerita sangat menarik dari tapak. Bagaimana masyarakat suku Baduy Luar menerima modernisasi dalam pengelolaan limbah plastik menjadi kerajinan yang bermanfaat. Harmonisasi dengan alam, Only One World, yang diserukan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 pun menggema di kawasan wisata desa Kanekes Baduy Luar Banten.

Selamat membaca,

Salam
Redaksi