ADAPTASI KETAHANAN BENCANA KEKERINGAN DAN PERUBAHAN IKLIM MENGGUNAKAN INSTALASI PEMANENAN AIR HUJAN DAN SUMUR RESAPAN AIR

Penulis

  • Nana Haryanti BPSILHK Solo
  • Edi Sulasmiko
  • Nur Ainun
  • Agus Sugianto

Kata Kunci:

Air Hujan, Sumur resapan, Perruahan iklim

Abstrak

Instalasi pemanenan air hujan dan sumur resapan air pada saat ini kembali mendapat perhatian dan mulai kembali dikembangkan secara masif karena dipandang mampu berperan dalam penyediaan air baik untuk rumah tangga maupun kebutuhan pertanian, terutama pada saat masyarakat mulai mengalami kesulitan air karena kekeringan akibat cuaca ekstrim. Keberhasilan atau kegagalan kegiatan pemanenan air hujan selain tergantung pada tingginya curah hujan disuatu area, juga sangat tergantung pada kualitas alat yang digunakan untuk memanen air hujan tersebut. Pemerintah telah menyediakan standar pengembangan IPAH dan SRA, yang dapat digunakan sebagai pedoman membangun alat pemanenan air hujan yaitu Permen LHK No 23 Tahun 2021 dan Permen LH No 12 Tahun 2009. Kedua instrumen tersebut mengatur tata cara pembangunan IPAH dan SRA dengan mengacu pada standar lokasi, konstruksi dan pemeliharaan. Beberapa komponen dalam instrumen perlu dilakukan perbaikan agar pengembangan IPAH dan SRA lebih efektif dan efisien, terutama untuk mengatasi defisit ketersediaan air bersih dimasa yang akan datang.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

31-01-2024

Cara Mengutip

Haryanti, N., Sulasmiko, E., Ainun , N., & Sugianto, A. (2024). ADAPTASI KETAHANAN BENCANA KEKERINGAN DAN PERUBAHAN IKLIM MENGGUNAKAN INSTALASI PEMANENAN AIR HUJAN DAN SUMUR RESAPAN AIR. STANDAR: Better Standard Better Living, 3(1), 35–40. Diambil dari https://majalah.bsilhk.menlhk.go.id/index.php/STANDAR/article/view/180