PENERAPAN STANDAR KHUSUS AGROFORESTRI PADA SISTEM PENGELOLAAN LAHAN DI DATARAN TINGGI: STUDI KASUS PADA PEMEGANG IPHPS DI WILAYAH GARUT DAN BANDUNG, JAWA BARAT

Penulis

  • Asep Rohandi BPSILHK Ciamis
  • Idin Saepudin Ruhimat BPSI LHK Ciamis
  • Budi Rahmawan BPSILHK Ciamis

Kata Kunci:

Agroforestri, dataran tinggi, IPHPS, pengelolaan lahan, Standar

Abstrak

Agroforestri telah dikembangkan pemegang IPHPS (Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial) dalam sistem pengelolaan lahan pada beberapa lokasi di dataran tinggi.  Secara umum, permasalahan yang dihadapi dalam penerapan sistem agroforestri pada program perhutanan sosial antara lain : adanya persepsi pengelola yang kurang tepat, rendahnya kapasitas petani/pengelola dalam menerapkan sistem agroforestri, komposisi tanaman kayu pada areal garapan sangat sedikit serta belum terdapat aturan main yang jelas tentang konsep agroforestri (pola, komposisi, jenis tanaman) yang diterapkan. Sementara itu, kendala penerapan standar khusus agroforestri yang ditemukan di tingkat tapak, diantaranya : standar tidak menerangkan sistem/model yang optimal untuk suatu wilayah secara spesifik serta terdapat beberapa indikator yang cukup sulit dinilai dan diukur di lapangan. Diperlukan penyempurnaan standar yang telah disusun sehingga memenuhi tiga prinsif pokok (produktivitas, keberlanjutan dan adoptabilitas) serta disosialisasikan kepada semua stakeholder sehingga dapat diterapkan secara tepat dan efektif di lapangan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

31-03-2024

Cara Mengutip

Rohandi, A., Ruhimat, I. S., & Rahmawan, B. (2024). PENERAPAN STANDAR KHUSUS AGROFORESTRI PADA SISTEM PENGELOLAAN LAHAN DI DATARAN TINGGI: STUDI KASUS PADA PEMEGANG IPHPS DI WILAYAH GARUT DAN BANDUNG, JAWA BARAT. STANDAR: Better Standard Better Living, 3(2), 16–23. Diambil dari https://majalah.bsilhk.menlhk.go.id/index.php/STANDAR/article/view/210