STANDARDISASI MUTU DAN INOVASI PRODUK BERBASIS RESIN KEMENYAN
Kata Kunci:
kemenyan, parfum, stryraxAbstrak
Pohon kemenyan (Styrax spp.) dikelola dalam bentuk hutan campuran atau kebun masyarakat. Namun spesies endemik ini memiliki nilai tambah yang terbatas dari pengolahan bahan baku (Aswandi & Kholibrina 2019). Ribuan ton resin mentah dikirim ke luar negeri sementara berbagai produk turunan kemenyan termasuk obat-obatan, parfum, kecantikan dan bahan makanan bernilai jutaan dolar US diimpor setiap tahunnya. Volume ekspor resin kemenyan (termasuk resin lainnya) mencapai 5.541 kg dengan nilai US$ 96.900. Sebaliknya, impor minyak atsiri derivated-styrax yang dicampur dengan berbagai minyak atsiri lainnya mencapai nilai €1,9 miliar dalam bentuk produk parfum dan kosmetik pada tahun 2017 (CBI 2017).
Resin kemenyan telah menjadi mata pencaharian utama masyarakat di Sumatera Utara dan pengembangan komoditas ini dengan spektrum yang lebih luas sangat prospektif. Namun, pengelolaan hutan kemenyan belum optimal yang ditandai dengan belum adanya upaya perbaikan teknik budidaya, rendahnya teknik pemanenan dan rendahnya nilai tambah hasil olahan. Penguasaan teknologi pemanenan dan pengolahan yang terbatas merupakan salah satu akar permasalahan belum berkembang industri berbasis minyak kemenyan di Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya apresiasi terhadap komoditas bersejarah ini. Selain itu, populasi pohon menurun karena pembalakan liar, konversi hutan dan lahan, serta penurunan produktivitas.
Baca selengkapnya pada tautan PDF di samping
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2022 STANDAR: Better Standard Better Living
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.