10 R: KONSEP ECO-EFFICIENCY DALAM STANDAR INDUTRI HIJAU BATIK

Penulis

  • Pranatasari Dyah Susanti Balai Penerap Standar Instrumen LHK Solo
  • Arina Miardini
  • Uchu Waluya Heri Pahlana Balai Penerapan Standar dan Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Solo

Kata Kunci:

Eco-Efficiency, batik, 10R, Industri Hijau

Abstrak

Batik adalah salah satu industri tekstil di Indonesia yang memiliki nilai seni dan budaya. Untuk mewujudkan dan menerapkan standar industri hijau batik, diperlukan dukungan dan strategi yang tepat. Hal ini disebabkan dalam proses pembuatan batik, terutama batik tulis akan menghasilkan Non Product Output yang memiliki potensi pencemaran lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Konsep Eco-efficiency merupakan salah satu konsep yang dapat ditawarkan untuk mendukung standar industri hijau batik, yaitu sebuah konsep yang  efektif dan efisien serta tetap berwawasan lingkungan. Konsep ini dapat diwujudkan dengan melakukan strategi 10 R meliputi: Rethink, Retrieve energi, Reorganization, Replace, Reduce, Recycle, Reuse, Replant, Recovery dan Repair. 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

31-03-2023

Cara Mengutip

Susanti, P. D., Miardini, A., & Waluya Heri Pahlana, U. (2023). 10 R: KONSEP ECO-EFFICIENCY DALAM STANDAR INDUTRI HIJAU BATIK. STANDAR: Better Standard Better Living, 2(2), 47–53. Diambil dari https://majalah.bsilhk.menlhk.go.id/index.php/STANDAR/article/view/110

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama