Penguatan kerja penerapan standar, akankah mengatasi alarm krisis lingkungan?

Penulis

  • Indah Rahmawati

Kata Kunci:

risiko global, krisis lingkungan, kehancuran ekosistem, penerapan standar

Abstrak

Berbagai kalangan, politisi, pebisnis-ekonom, cendikiawan, wartawan, dan tokoh dunia lainnya yang tergabung dalam Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) menyatakan bahwa dunia akan menghadapi serangkaian risiko-risiko. Dalam laporannya, The Global Risk Report 2023, yang dirilis awal tahun 2023 menunjukkan bahwa masalah lingkungan akan mendominasi 10 top risk persoalan-persoalan global dalam dua tahun terakhir ini, dan 10 tahun berikutnya.

Dalam dua tahun kedepan, “krisis biaya hidup” digolongkan sebagai risiko global paling atas dari 10 top risk, disusul dengan “hilangnya keanekaragaman hayati dan kehancuran ekosistem”. Sementara itu pada dekade kedepan, 6 dari 10 permasalahan yang menyebabkan risiko global adalah masalah lingkungan, 4 diantaranya menduduki peringkat teratas, yaitu kegagalan mitigasi iklim (failure to mitagate climate change), kegagalan adaptasi perubahan iklim (failure of climate change adaptation), bencana alam dan peristiwa cuaca ekstrim (natural disaster and extreme weather events), hilangnya keanekaragaman hayati dan kehancuran ekosistem (biodiversity loss and ecosystem collapse). Dua permasalahan lingkungan lainnya menduduki peringkat 6 yaitu krisis sumber daya alam (natural resource crisis) dan peringkat 10 adalah insiden kerusakan lingkungan berskala besar (large-scale environemntal damage incidents).

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

31-05-2023

Cara Mengutip

Rahmawati, I. (2023). Penguatan kerja penerapan standar, akankah mengatasi alarm krisis lingkungan?. STANDAR: Better Standard Better Living, 2(3), 1–4. Diambil dari https://majalah.bsilhk.menlhk.go.id/index.php/STANDAR/article/view/133