WORLD MANGROVE CENTER, DARI INDONESIA UNTUK DUNIA

Penulis

  • Darwati Pustarhut BSILHK

Abstrak

Indonesia sebagai pemilik hutan mangrove terbesar di dunia yaitu  sekitar 23% dari total luas mangrove dunia memiliki potensi yang sangat besar. Kemampuan mangrove dalam menyimpan cadangan karbon yang besar membawa manfaat dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca. Mangrove sebagai potensi net sink akan sangat penting dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap FOLU Net Sink pada tahun 2030. Namun, keberadaan mangrove dalam mendukung mitigasi emisi gas rumah kaca dapat efektif bila tingkat deforestasinya rendah. Oleh karena itu, konservasi dan restorasi mangrove dalam rangka mengurangi laju deforestasi sangat diperlukan. Sebagai bagian dari upaya mendorong pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan melalui konservasi, rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat, Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Pustarhut) sebagai representatif Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan – KLHK bekerja sama dengan Pemerintah Republik Federal Jerman dengan membangun World Mangrove Center (WMC). Keberadaan WMC dirancang menjadi pusat mangrove internasional yang mempromosikan pengelolaan mangrove berkelanjutan dengan menghubungkan, mengkoordinasikan, dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lintas negara.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

30-11-2022

Cara Mengutip

Darwati. (2022). WORLD MANGROVE CENTER, DARI INDONESIA UNTUK DUNIA. STANDAR: Better Standard Better Living, 1(6), 31–36. Diambil dari https://majalah.bsilhk.menlhk.go.id/index.php/STANDAR/article/view/79