EKONOMI SIRKULAR : LINGKUNGAN TERJAGA EKONOMI TUMBUH

Penulis

  • Ateng Rahmat Hidayat Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan kehutanan Bogor

Kata Kunci:

Sampah, sirkular ekonomi

Abstrak

Permasalahan sampah di Indonesia antara lain disebabkan karena semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat dan kurangnya tempat pembuangan sampah. Berdasarkan Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total timbulan sampah di Indonesia mencapai 19,45 juta ton per tahun pada 2022.  Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 41,69% sampah di dalam negeri berasal dari sisa makanan dan sampah plastik. Peningkatan jumlah penduduk dan laju pertumbuhan industri turut memberikan dampak pada jumlah sampah yang dihasilkan tersebut. 

 

Sampah, bila tidak dikelola dengan baik, selain akan merusak lingkungan, juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan serta menimbulkan berbagai macam penyakit. Pencemaran lingkungan tak hanya berdampak terhadap manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Penumpukan sampah juga dapat menyebabkan terjadinya banjir terutama pada musim hujan.  Sampah yang dihasilkan berupa sampah kertas dan sampah plastik. Adapun Jumlah dan jenis sampah tergantung dari gaya hidup masing-masing, semakin meningkat perekonomian dalam rumah tangga maka semakin bervariasi sampah yang dihasilkan, sehingga perlu upaya yang sistematis terhadap penanggulangan sampah serta keterlibatan masyarakat yang dimulai dari level keluarga, dan menggalakkan kembali gerakan Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali)  dan Recycle (mendaur ulang) sampah melalui bank sampah. 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

30-11-2023

Cara Mengutip

Rahmat Hidayat, A. (2023). EKONOMI SIRKULAR : LINGKUNGAN TERJAGA EKONOMI TUMBUH. STANDAR: Better Standard Better Living, 2(6). Diambil dari https://majalah.bsilhk.menlhk.go.id/index.php/STANDAR/article/view/176