DARMA PENYULUHANAN KEHUTANAN MENYONGSONG ERA STANDARDISASI

Abstrak

Penyuluhan di Indonesia dimulai pada tahun 1910 dengan berdirinya Dinas Penyuluhan Pertanian (Landbouw Voorlichting Dienst). Profesi penyuluh sekarang dibutuhkan di semua sektor kehudupan baik lingkup nasional, regional, maupun global seiring dengan pesatnya pembangunan. Penyuluh berasal dari kata suluh (obor) yang berfungsi sebagai penerang di sekitarnya. Penyuluhan Kehutanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Para penyuluh berkewajiban menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Kehutanan yang mengacu pada Programa Penyuluhan Kehutanan. Modalitas Badan Standarisasi Instrumen LHK berasal dari eks Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi  yang menghasilkan teknologi dan inovasi serta para peneliti dan teknisi yang beralih ke jabatan fungsional penyuluh kehutanan. Peran penyuluh kehutanan sebagai salah satu ujung tombak di lapangan diharapkan dapat berkonstribusi dalam mengimplementasikan standar kepada para pelaku utama dan pelaku usaha bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Sehingga pengendalian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam akselerasi pertumbuhan investasi dan usaha melalui intervensi Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat terwujud.

Artikel lengkap tersedia pada link PDF