KEBUTUHAN STANDARDISASI PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI INDONESIA

Penulis

  • Faridh Almuhayat Uhib H. Sekretariat Badan Standardisasi Instrumen LHK

Kata Kunci:

mangrove

Abstrak

Dari aspek fisik, ekosistem mangrove mampu menahan abrasi air laut, menurunkan kandungan CO2 (4-5 kali lipat menyerap karbon-Blue Carbon), menahan badai dan angin yang bermuatan garam, penambat bahan penceramar di perairan pantai. Di sisi lain mangrove dapat berperan dalam pengendalian perubahan iklim. Berbagai studi memperkirakan penyerapan karbon dari ekosistem mangrove sebesar ± 10 – 31% emisi tahunan dari sektor penggunaan lahan. Penelitian lain juga memperkirakan cadangan karbon mangrove di Indonesia ± 891,70 ton C/ha dengan total cadangan karbon mangrove nasional ± 2,89 Tt C. Potensi penyerapan karbon mangrove di Indonesia ± 52,85 ton CO2/ha/tahun, sehingga total potensi penyerapan karbon mangrove nasional ± 167 Mt CO2/tahun sampai 170,18 Mt CO2/tahun.

Dari sisi geopolitik, mangrove berperan penting juga dalam menjaga kedaulatan politik Indonesia berupa keutuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah hutan mangrove berada di pesisir-pesisir yang merupakan titik pangkal terluar untuk batas Laut Teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dan Landas Kontinental wilayah Indonesia dengan batas wilayah laut negara lain disekitarnya merupakan garda terdepan kedaulatan negara.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

30-09-2022

Cara Mengutip

Almuhayat Uhib H., F. (2022). KEBUTUHAN STANDARDISASI PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI INDONESIA . STANDAR: Better Standard Better Living, 1(5), 21–24. Diambil dari https://majalah.bsilhk.menlhk.go.id/index.php/STANDAR/article/view/69

Artikel Serupa

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.